Tuesday, November 29, 2011

Apa Erti Sahabat?

Adakah sahabat tu kawan masa kita senang saje? Ataupun apa?

Bagi saya, Sahabat tu besar maknanya. Memang susah nak cari tapi memang wujud. yang boleh saya panggil sahabat mungkin ada sorang dua. Macam mana dengan yang lain? Saya hanya boleh panggil mereka rakan sekolej ataupun rakan studi dan tak lebih dari itu. Ada juga yg kawan makan kawan. Yang ini paling banyak walaupun di UIA sendiri. Nak tau ciri-ciri KAWAN MAKAN KAWAN?

Pertama : Mereka ini dikategorikan sebagai tidak jujur. Anda boleh tengok sendiri, apabila anda dalam kesenangan, mereka akan membuntuti anda ke mana saja anda pergi dan mereka juga akan buat apa saja untuk anda asalkan anda turuti kemahuan mereka tidak kira kemahuan apa pun. Saya bagi contoh, duit. Mereka berkawan dengan anda disebabkan duit.

Kedua : Mereka ini pula dikategorikan sebagai DENGKI DGN APA YG anda ADA. Mereka tidak senang dengan apa yang anda miliki. Mereka anggap anda seorang yang lebih superior dari mereka dan mereka akan bermuka muka di depan anda tetapi apabila mereka di belakang anda, mereka akan mengutuk dan mencaci anda di luar pengetahuan anda sendiri. Saya telah hadapi benda ini berkali kali.

Tapi saya tidak bersua muka dengan mereka. Sebaliknya saya doakan mereka diberikan rezeki melimpah ruah supaya mereka bahagia dan berhenti mengata saya. Mereka ini sebenarnya tidak berpuas hati dengan kemewahan kita, kesenangan kita dan kebahagiaan kita. Mereka anggap itu terlalu besar dan mereka tidak boleh terlalu rapat dgn kita dan menghasut kawan yang lain untuk meninggalkan kita. Dan seterusnya- Hasut.

Ketiga : Hasutan. Mereka ini terlalu taksub menghasut orang lain untuk membenci kita walaupun kita tidak berbuat apa-apa.

Keempat : Tikam Belakang kawan baik sendiri. Pergh. NI SAKIT SANGAT. Anda pernah rasa? Saya pernah. Dan kawan saya ni burukkan saya dekat Lecturer saya sendiri. Sampaikan saya dengan kawan yg sama-sama jadi mangsa terpaksa bangkit balik secara perlahan. Apa lagi yang boleh saya buat? KAWAN BAIK SAYA SENDIRI.

*Saya tidak ada jalan penyelesaian bagi permasalahan ni. cuma banyakkan sabar dan berkawan lah dengan mereka kalau anda mampu, dan berhati-hati lah dalam berkawan.
Ini hanya pandangan saya, kalau kawan anda bukan dikategorikan seperti di atas, saya ucapkan tahniah!*

                                                            :: " Terima Kasih ALLAH "

Wednesday, November 23, 2011

Kisah Nabi Adam Melihat Neraka Dan Syurga



Setiap hari Malaikat Izrael dan Nabi Idris beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris mengajukan permintaan. “Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?”

“Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaanmu aneh,” kata Izrael.

Setelah Malaikat Izrael memohon izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang ingin dilihatnya.

“Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut melihatnya,” kata Izrael.

“Terus terang, saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi tebal setelah melihatnya,” Nabi Idris menjelaskan alasannya.

Waktu mereka sampai ke dekat neraka, Nabi Idris langsung pingsan. Penjaga neraka adalah Malaikat yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang mengerikan itu. Api neraka berkobar dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan, tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding tempat ini.


Dengan tubuh lemas Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke surga. “Assalamu’alaikum…” kata Izrael kepada Malaikat Ridwan, Malaikat penjaga pintu surga yang sangat tampan.

Wajah Malaikat Ridwan selalu berseri-seri di hiasi senyum ramah. Siapapun akan senang memandangnya. Sikapnya amat sopan, dengan lemah lembut ia mempersilahkan para penghuni surga untuk memasuki tempat yang mulia itu.

Waktu melihat isi surga, Nabi Idris kembali nyaris pingsan karena terpesona. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Nabi Idris terpukau tanpa bisa berkata-kata melihat pemandangan sangat indah di depannya. “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…” ucap Nabi Idris beulang-ulang.

Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang batangnya terbuat dari emas dan perak. Ada juga istana-istana pualam bagi penghuni surga. Pohon buah-buahan ada disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum dan harum.

Waktu berkeliling di sana, Nabi Idris diiringi pelayan surga. Mereka adalah para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak muda yang amat tampan wajahnya. Mereka bertingkah laku dan berbicara dengan sopan.


Mendadak Nabi Idris ingin minum air sungai surga. “Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali.”

“Silahkan minum, inilah minuman untuk penghuni surga.” Jawab Izrael. Pelayan surga datang membawakan gelas minuman berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi Idris pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Tak pernah terbayangkan olehnya ada minuman selezat itu. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah,” Nabi Idris mengucap syukur berulang-ulang.

Setelah puas melihat surga, tibalah waktunya pergi bagi Nabi Idris untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mau kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat keindahan dan kenikmatan surga Allah.

“Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris.

“Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah di hisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Izrael.

“Tapi Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Akhirnya Allah mengkaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Isris berusia 82 tahun.

Firman Allah:


“Dan ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86).

***
Pada saat Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Idris. “Siapa orang ini? Tanya Nabi Muhammad kepada Jibril yang mendampinginya waktu itu.

“Inilah Idris,” jawab Jibril. Nabi Muhammad mendapat penjelasan Allah tentang Idris dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 85 dan 86, serta Surat Maryam ayat 56 dan 57.

Sumber Bacaan: Alkisah Nomor 01 / 3-16 Januari 2005
                        
                                                             :: ash sereh emiy

Tuesday, November 22, 2011

renungkan






Pada zaman dahulu, di sebuah perkampungan yang kecil, tinggallah seorang perempuan bernama Solehah dan anaknya, Amru yang baru berusia 5 tahun. Suaminya telah meninggal dunia ketika di medan perang. Maka tinggallah Solehah dan anaknya sehelai sepinggan meneruskan kehidupan di sebuah rumah kecil peninggalan suaminya.

Kerja solehah sebagai penenun kain menjadikan hidup mereka serba sedikit senang. Dia dan anaknya masih boleh mengisi perut dan menjalani kehidupan walaupun tidak semewah orang lain. Sekurang-kurang mereka tidak perlu mengemis untuk mendapatkan sesuap nasi.

Jika ramai orang yang mengupah solehah untuk menenun kain, maka berisi lah perut mereka hari itu, tetapi jika tiada pelanggan, maka mereka terpaksa makan makanan simpanan sebelum ini yang sedikit untuk mengalas perut. Begitulah kerja Solehah yang tidak menentu setiap hari.

Pada suatu hari, tidak ada seorang pun yang datang ke rumah Solehah untuk mengupahnya menenun kain. Nasib baiklah, dia telah menyimpan sedikit roti untuk anaknya.

“Amru sayang, Umi minta maaf sebab hari ini hanya ada sedikit roti untuk amru makan, tapi Umi janji, esok kita makan nasi ya,” Solehah berkata kepada sambil menghulurkan beberapa keping roti untuk Amru.

“Umi, kalau Amru makan roti ni, Umi nak makan apa?” Amru menyoal ibunya yang masih tidak berhenti membelai rambutnya itu.

“Umi tak penting pun Amru. Amru makan kenyang-kenyang ya. Umi tengok Amru kenyang pun Umi rasa dah kenyang. Amru jangan risaukan Umi,” Solehah menjawab soalan Amru yang kelihatan masih setahun jagung itu. Bagi Solehah, dia tidak kisah untuk berlapar. Melihat anaknya ceria dan tersenyum setiap hari, itu sudah cukup membuat hatinya gembira.

“Umi, Amru janji, bila Amru besar nanti, Amru nak bekerja rajin-rajin. Amru nak bagi Umi makan enak-enak,” kata Amru pandai menjaga hati ibunya. Kemudian, dia menyuap sedikit roti ke mulut ibunya itu. Solehah hanya tersenyum dengan gelagat anak kecilnya itu.

Sejak kecil, Amru dididik dan dijaga oleh Solehah sepenuh kasih sayang. Dia diberi didikan agama yang sempurna dan diasuh bagai menatang minyak yang penuh, seekor nyamuk pun tidak dibiarkan hinggap di badan Amru. Baginya, Amru merupakan satu-satunya harta peninggalannya.

Setelah beberapa tahun berlalu, Amru telah membesar menjadi seorang pemuda yang segak dan tampan. Solehah pula semakin lama, semakin tua tetapi keringatnya terus jatuh ke bumi mencari nafkah buat keluarganya.

Perubahan mendadak ditunjukkan pada sikap Amru. Dia sering keluar untuk bersukaria bersama kawan-kawannya. Dia juga semakin degil dan selalu melawan cakap ibunya. Walaupun disuruh oleh ibunya untuk mencari kerja, tetapi nasihat ibunya yang tua itu langsung tidak diendahkan. Malah Amru sering menengking dan berkasar sehingga membuat ibunya itu terguris.

Solehah tidak tahu mengapa Amru bersikap sedemikian terhadapnya. Dia tidak pernah mengajar anaknya untuk berkasar. Setiap hari, dia berdoa agar Tuhan sentiasa melindungi Amru daripada sebarang perkara yang tidak baik.

Amru pula, langsung tidak berubah, selalu keluar berfoya-foya dengan kawan-kawannya. Dia akan ke pekan untuk menghabiskan wang yang diberi oleh ibunya untuk melakukan perkara yang tidak senonoh. Duit itu banyak dihabiskannya untuk berjudi. Disebabkan berjudi itu juga, dia selalu dipukul kerana tidak dapat membayar wang yang sepatutnya.

Begitulah rutin harian Amru. Dia tidak serik untuk berjudi walaupun tahu akibatnya. Apabila balik ke rumah, badan Amru akan cedera dan luka di sana-sini akibat dipukul. Solehah jugalah orang yang akan merawatnya. Dia menyapu ubat di badan Amru sambil menitiskan air mata melihat anaknya itu. Semahunya, dia tidak ingin perkara itu berlaku pada anak kesayangannya itu.

“Sakitkah anakku? Umi sapu perlahan-lahan ya.Kamu sudah besar Amru. Umi, sudah beberapa kali pesan jangan berkawan dengan orang yang tidak elok akhlaknya. Kamu juga yang susah nanti,” ujar solehah memberi nasihat kepada anaknya itu. Begitulah kata-kata yang sama keluar dari mulut solehah tiap kali merawat Amru. Amru hanya membisu seribu bahasa. Kesakitan yang dialami menutup mulutnya.

Namun Amru tetap tidak berubah. Perangainya masih sama seperti dahulu. Kerap kali keluar ke pekan bersama kawan-kawanya untuk berjudi. Tiap kali dia berjudi tiap kali itu jugalah dia kalah. Nasib langsung tidak menyebelahinya. Dan tiap kali dia kalah tiap kali itu jugalah badannya akan menerima padahnya. Begitulah nasib Amru setiap hari. Nasib baiklah dia mempunyai seorang ibu penyayang yang masih mengambil berat akannya.

Setiap hari seperti biasa Amru akan meminta wang daripada ibunya sebelum keluar.

“Umi!! Amru nak wang lagi!! Cepatlah Umi, kawan-kawan amru tunggu Amru tu!!” Tengking Amru kepada ibunya yang telah tua itu.

“Semua wang Umi sudah habis Amru. Wang semalam ialah wang terakhir dari simpanan Umi. Umi sudah tiada wang untuk diberi kepada Amru,” jawab Solehah pilu. Semua wangnya telah diberi kepada Amru tanpa sempat pun dia membeli sedikit makanan.

“Umi tipu!!! Umi masih ada wang tapi Umi tidak mahu beri pada Amru kan??!!” Tengking Amru.

Jawapan ibunya itu membuatkannya marah. Kemudian dia terus menggeledah seluruh isi rumah untuk mencari wang. Namun usahanya itu tidak berhasil kerana sekeping wang pun tidak berjaya dijumpai.

“Perempuan tua tak guna!!” Jerit Amru. Dia kemudian menolak ibunya sehingga rebah dan keluar dari rumah dengan perasan yang hampa. Amru benar-benar tertekan kerana jika tiada wang maka tiadalah keseronokan dalam hidupnya.

Di pertengahan jalan, Amru diberhentikan oleh seorang pemuda yang langsung tidak dikenalinya. Pemuda itu kelihatan kaya dengan pakaiannya yang mahal. Amru tidak sedar bahawa pemuda itu sebenarnya adalah syaitan yang menyamar sebagai manusia. Syaitan itu hanya ingin memerangkap Amru. Bagi syaitan itu, Amru adalah orang yang sangat mudah diperdaya dengan harta dan wang.

“Apa sebenarnya yang kamu mahu?” tanya Amru kepada pemuda segak yang berdiri di hadapannya.

“Aku hanya mahu menolong kamu. Bukankah kamu kesempitan wang sekarang? Aku mahu memberi kamu wang yang banyak,” jawab syaitan itu memperdaya Amru.


“Memberi aku wang yang banyak?!” Amru terperanjat dan gembira.

“Ya. Wang yang banyak. Tapi dengan satu syarat,” ujar syaitan bijak bermain dengan kata.

“Apakah syarat tersebut? Cakaplah apa yang Tuan mahu? Segera juga aku penuhinya.”

“Syaratnya, bawa hati ibu kamu kepada aku dan wang yang banyak akan menjadi milik kamu.”

Tanpa banyak berfikir, Amru terus berlari ke rumahnya. Tanpa belas kasihan Amru membunuh dan mengambil hati ibunya; ibu yang selama ini menjaga dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang, ibu yang sanggup berlapar demi anaknya, ibu yang sanggup bekerja demi mencari sesuap nasi untuk anaknya, ibu yang selalu merawatnya semasa sakit. Malah, ketika Amru pulang, ibunya sedang menyiapkan masakan kegemaran Amru tanpa terasa sedikit pun akan perbuatan Amru sebelum ini.

Amru sangat gembira kerana dengan hati ibunya itu, dia akan mendapat wang yang banyak. Dia terus berlari untuk mendapatkan pemuda yang berjanji dengannya tadi sambil membawa hati ibunya itu. Semasa berlari keseronokan membayangkan dia akan mendapat wang yang banyak, tanpa disedari Amru tersepak batu lalu terjelopok ke tanah.

“Sakitkah anakku?” dengan izin Allah, hati itu bercakap apabila melihat anak kesayangannya sakit akibat jatuh tersungkur. Dengan penuh kasih sayang hati itu terus bertanya. Soalan tersebut ditanya berulang-ulang kali sehingga membuatkan Amru terperanjat.

Tanpa mempedulikan kata-kata hati itu, Amru terus mengambil dan membawanya kepada pemuda yang menyamar tadi. Syaitan itu berasa amat gembira sekali kerana misinya berjaya. Sebagai balasan Amru diberikan wang yang banyak sebagaimana yang telah dijanjikan.

Dengan wang yang banyak itu, Amru meneruskan kehidupannya dengan berjudi. Akhirnya sekelip mata sahaja wang banyak yang diberikan oleh syaitan tadi habis digunakan. Seperti biasa Amru akan dipukul. Apabila balik ke rumah, tiada lagi kedengaran suara bimbangan ibunya.

Tiada lagi ibunya untuk merawat segala luka-luka di badannya. Tiada lagi ibunya untuk memasak makanan kegemarannya. Tiada lagi ibunya untuk membelai-belai menidurkannya. Akibat sikap Amru yang suka berjudi, rumahnya dijual. Akhirnya Amru menjadi pengemis dan mati di tepi jalan akibat kelaparan.

Begitulah kisah menyayat hati seorang ibu dan anaknya. Kisah kasih sayang ibu kepada anaknya yang tidak berbelah bagi. Kisah pengorbanan seorang ibu. Betapa sayangnya seorang ibu kepada anaknya itu sehingga hati masih mampu berkata-kata, risau melihat anaknya sakit.

Kita pula bagaimana? Sayangkah kita pada ibu kita? Pernahkah kita membuat ibu kita menangis? Pernahkah kita bayangkan kanak-kanak yatim piatu yang tidak mempunyai ibu? Bagaimanakah nasib mereka? Kita ni sememangnya bertuah kerana mempunyai ibu. Jadi hargailah ibu anda sebaik-baiknya.

:: ash sereh emiy



Sunday, November 20, 2011

Penipuan seorang ibu







Cerita ini bermula ketika saya masih kecil. Saya lahir sebagai seorang anak lelaki dalam sebuah keluarga miskin. Makan minum serba kekurangan. Kami sering kelaparan. Adakalanya, selama beberapa hari kami terpaksa makan berlaukkan ikan masin dikongsi satu keluarga. Sebagai anak yang masih kecil, saya sering saja merungut. Saya menangis mahukan nasi dan lauk yang banyak. Tapi ibu cepat memujuk. Ketika makan, ibu sering membahagikan bahagian nasinya untuk saya. Sambil memindahkan nasi ke mangkuk saya, ibu berkata : “”Makanlah nak ibu tak lapar.” – PEMBOHONGAN IBU YANG PERTAMA.

Ketika saya mulai besar ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di tali air berhampiran rumah. Ibu berharap dari ikan hasil pancingan itu dapat memberikan sedikit makanan untuk membesarkan kami adik-beradik. Pulang dari memancing, ibu memasak gulai ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu saya memakan gulai ikan itu ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang daripada bekas sisa ikan yang saya makan tadi. Saya sedih melihat ibu seperti itu.. Hati saya tersentuh lalu dengan menggunakan sudu saya memberikan ikan itu kepada ibu. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya. Ibu berkata : “Makanlah nak, ibu tak suka makan ikan.”
PEMBOHONGAN IBU YANG KEDUA.

Di usia awal remaja, saya masuk sekolah menengah. Ibu pergi ke kedai dengan membawa sejumlah penyapu lidi dan kuih-muih untuk menyara persekolahan saya,abang dan kakak. Suatu dinihari lebih kurang pukul 1.30 pagi saya terjaga dari tidur. Saya melihat ibu membuat kuih dengan beremankan sebuah pelita di hadapannya. Beberapa kali saya melihat kepala ibu terhangguk kerana mengantuk. Saya berkata : “Ibu, tidurlah, esok pagi ibu kena pergi kebun pula.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, ibu belum mengantuk lagi.” – PEMBOHONGAN IBU YANG KETIGA.

Di hujung musim persekolahan, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemani saya pergi ke sekolah untuk menduduki peperiksaan penting. Ketika hari sudah siang, terik panas matahari mulai menyinari, ibu terus sabar menunggu saya di luar dewan. Ibu seringkali saja tersenyum dan mulutnya terkumat-kamit berdoa kepada Illahi agar saya lulus ujian peperiksaan ini dengan cemerlang. Ketika loceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, ibu dengan segera menyambut saya dan menuangkan kopi yang sudah disiapkan dalam botol yang dibawanya. Kopi yang kental itu tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang jauh lebih kental. Melihat tubuh ibu yang dibasahi peluh, saya segera memberikan cawan saya itu kepada ibu dan menyuruhnya minum. Tapi ibu cepat-cepat menolaknya dan berkata : “Minumlah nak, ibu tak haus!!” – PEMBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT.

Setelah pemergian ayah kerana sakit, iaitu selepas saya baru beberapa bulan dilahirkan, ibulah yang mengambil tugas sebagai ayah kepada kami sekeluarga. Ibu bekerja mengambil upah di kebun, membuat penyapu lidi dan menjual kuih-muih agar kami tidak kelaparan. Tapi apalah sangat kudrat seorang ibu. Kehidupan keluarga kami semakin susah dan susah. Melihat keadaan keluarga yang semakin parah, seorang pakcik yang baik hati dan tinggal berjiran dengan kami, datang untuk membantu ibu. Anehnya, ibu menolak bantuan itu. Jiran-jiran sering kali menasihati ibu supaya menikah lagi agar ada seorang lelaki yang akan menjaga dan mencarikan wang untuk kami sekeluarga. Tetapi ibu yang keras hatinya tidak mengendahkan nasihat mereka. Ibu berkata : “Saya tidak perlukan cinta dan saya tidak perlukan lelaki.” – PEMBOHONGAN IBU YANG KELIMA.

Setelah kakak dan abang habis belajar dan mula bekerja, ibu sudah pun tua. Kakak dan abang menyuruh ibu supaya berehat sahaja di rumah. Tidak payahlah lagi bersusah payah dan bersengkang mata untuk mencari duit. Tetapi ibu tidak mahu. Ibu rela pergi ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakak dan abang yang bekerja jauh di kota besar sering mengirimkan wang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, pun begitu ibu tetap berkeras tidak mahu menerima wang tersebut. Malahan ibu mengirim balik wang itu dan ibu berkata : “Jangan susah-susah, ibu ada duit.” – PEMBOHONGAN IBU YANG KEENAM.

setelah tamat pengajian di universiti, saya melanjutkan lagi pelajaran ke peringkat sarjana di luar Negara. Pengajian saya di sana dibiayai sepenuhnya oleh sebuah syarikat besar. Sarjana itu saya sudahi dengan cemerlang,kemudian saya pun bekerja dengan syarikat yang telah membiayai pengajian saya juga di luar negara. Dengan gaji yang agak lumayan, saya berhajat membawa ibu untuk menikmati penghujung hidupnya di luar negara. Pada pandangan saya, ibu sudah puas bersusah payah untuk kami. Hampir seluruh hidupnya habis dengan penderitaan, eloklah kalau hari-hari tuanya ini ibu habiskan dengan keceriaan dan keindahan pula. Tetapi ibu yang baik hati, menolak ajakan saya. Ibu tidak mahu menyusahkan anaknya ini dengan berkata ; “Tak payahlah, ibu tak biasa tinggal di negara orang.” – PEMBOHONGAN IBU YANG KETUJUH.

Beberapa tahun berlalu, ibu semakin tua.. Suatu malam saya menerima berita ibu diserang penyakit kanser. Ibu mesti dibedah secepat mungkin. Saya yang ketika itu berada jauh diseberang samudera terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Saya melihat ibu terbaring lemah di katil hospital setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap wajah saya dengan penuh kerinduan. Ibu menghadiahkan saya sebuah senyuman biarpun agak kaku kerana terpaksa menahan sakit yang menjalari setiap inci tubuhnya.. Saya dapat melihat dengan jelas betapa seksanya penyakit itu telah memamah tubuh ibu sehingga ibu menjadi terlalu lemah dan kurus. Saya menatap wajah ibu sambil berlinangan air mata. Saya cium tangan ibu kemudian saya kecup pula pipi dan dahinya. Di saat itu hati saya terlalu pedih, sakit sekali melihat ibu dalam keadaan seperti ini.. Tetapi ibu tetap tersenyum dan berkata : “Jangan menangis nak, ibu tak sakit.” – PEMBOHONGAN IBU YANG KELAPAN.

Setelah mengucapkan pembohongan yang kelapan itu, ibunda tercinta menutup matanya untuk kali terakhir kali. Anda bertuah kerana masih mempunyai ibu dan ayah. Anda boleh memeluk dan menciumnya. Kalau ibu anda jauh dari mata, anda boleh menelefonnya sekarang, dan berkata, ‘Ibu,saya sayangkan ibu.’ Tapi tidak saya. Sehingga kini saya diburu rasa bersalah yang amat sangat kerana biarpun saya mengasihi ibu lebih dari segala-galanya, tapi tidak pernah sekalipun saya membisikkan kata-kata itu ke telinga ibu, sampailah saat ibu menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Ibu, maafkan saya. Saya sayangkan ibu…

XD :: The Destroyer

ciri2 wanita solehah

alt
Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita menerima gelaran solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan dari Allah s.w.t.

Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat iaitu :
1. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya
2. Taat kepada suami

Perincian dari dua syarat di atas adalah sebagai berikut :
1. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya

Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah s.w.t. ?
- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.
- Wajib menutup aurat
- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada mahram bersamanya
- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa
- Berbuat baik kepada ibu & bapa
- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
- Bersikap baik terhadap tetangga

2. Taat kepada suami
- Memelihara kewajipan terhadap suami
- Sentiasa menyenangkan suami
- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah
- Tidak bermasam muka di hadapan suami
- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur
- Tidak keluar tanpa izin suami
- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran
- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya
- Sentiasa memelihara diri, kebersihan & kecantikannya serta rumah tangga

Faktor Yang Merendahkan Martabat Wanita

Sebenarnya puncak rendahnya martabat wanita adalah dari faktor dalaman. Bukanlah faktor luaran atau yang berbentuk material sebagaimana yang digembar-gemburkan oleh para pejuang hak-hak palsu wanita.

Faktor-faktor tersebut ialah:
1) Lupa mengingat Allah.


Kerana terlalu sibuk dengan tugas dan kegiatan luar atau memelihara anak-anak, maka tidak hairanlah jika banyak wanita yang tidak menyedari bahawa dirinya telah lalai dari mengingat Allah. Dan saat kelalaian ini pada hakikatnya merupakan saat yang paling berbahaya bagi diri mereka, di mana syaitan akan mengarahkan hawa nafsu agar memainkan peranannya.

Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-Jathiah, ayat 23: ertinya:

" Maka sudahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya."

Sabda Rasulullah s.a.w.: ertinya:

"Tidak sempurna iman seseorang dari kamu, sehingga dia merasa cenderung kepada apa yang telah aku sampaikan." (Riwayat Tarmizi)

Mengingati Allah s.w.t. bukan saja dengan berzikir, tetapi termasuklah menghadiri majlis-majlis ilmu.

2) Mudah tertipu dengan keindahan dunia.

Keindahan dunia dan kemewahannya memang banyak menjebak wanita ke perangkapnya. Bukan itu saja, malahan syaitan dengan mudah memperalatkannya untuk menarik kaum lelaki agar sama-sama bergelumang dengan dosa dan noda. Tidak sedikit yang sanggup durhaka kepada Allah s.w.t. hanya kerana kenikmatan dunia yang terlalu sedikit.

Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-An'am: ertinya:

" Dan tidaklah penghidupan dunia ini melainkan permainan dan kelalaian dan sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, oleh kerana itu tidakkah kamu berfikir."

3) Mudah terpedaya dengan syahwat.
4) Lemah iman.
5) Bersikap suka menunjuk-nunjuk.

Sesungguhnya dunia ini adalah perhiasan; perhiasan dunia yang terbaik adalah wanita yang solehah


XD : The destroyer

Wednesday, November 9, 2011

Antara 'kegemaran' ku. . (:

ade beberape perkare aq xbole p
kalau bab makan2 laa
first thing 'durian' and second are ' pedas'
kalau makan mmg sakit prot
xkn muntah. . uwaaa
cili a.k.a pedas

xkirela cili apepon. .cili padi ke hape
kalau pedas mmg alah.
sebab gastrik kott
tak gituu. .??


ni pulak 'duri an'

xbole jgkkk
sebab bau dye kuat woo
bole poning eden haa
lagi satu bile makan pnas badan
paling ketara mulot busyuk kott
uweeerkk
tp buah nih mmg sedap kn
rugi btol. .huhuhu

XD : The Destroyer

Tuesday, November 8, 2011

pasal sseorang

aderla sorang budak nih an, dye selalu jeq kacau line. .huhu
bile nk wat jeq, tersekat. .
xpon dye yang sekat. .adoyai. .susala camnih kn. .
xtaula eden camano laie. .
sobaa jelaa. .
ader sebab kot ye wat cam tuh kan. .??



XD : The Destroyer

Wednesday, November 2, 2011

penghibur dunia

time semak. . serabai. .tension and sewaktu denganyer
ni lah penghibur aq selain daripade mengaji n dgr ayat2 quran. .


Battlefield 3
haa. .game nih my favourite one! most important 4 me, ahaxx
kirenye top 1 laa. .
sbb bnyak skill required. .hehe next!


Need 4 Speed 

yg nih pulak game lumbe kete. .
xkesahla need4speed apeponnnn
jnji lumbe kete. .
yg nih top 2 okeii


Pro Evolution Soccer 2012
yang nih pulak top 3
terbalik an? org laen dari 3 smpai 1. .xpelaa. .lantak arryg nih krengla sket d mainkan yerkksbb top 1 &2 lg bestt. .sekian. .hehe
XD :: The Destroyer

Tuesday, November 1, 2011

cinte. . bahagia ke?

pasal cinte. . 
hurmm. . xtawla jgk nk cakap camanee
tp ape yg pasti jgn terlalu berharap. . 
kang merana diri. . 
tertanggung ssorang jgk. . 
org laen lgsong xpeduli haaa. .
xtawla nk habaq camanee. . 
pade yg tnye soklan pelik2 tuhh. . 
ni jelaa jwapanyer oke. . (: nk taw bacelaa kat sini. . lalalala


XD :: The Destroyer
assalamualaikum..
msok nih da tige kali kot create blog..
tp ader sbb2 trtentu dan jgk ade yg lupee pasword. .
bole pulakk..hehe
arap2 yg nih tahan lamelaaa.. (:


XD :: the destroyer